Majene, penanews.net _ Sulawesi Barat. Cabai menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat, sehingga saat ini banyak memilih menjadi petani cabai karena hasilnya sangat menjanjikan.
Warga Desa Adolang Dhua sebagian sudah menggeluti profesi tersebut, dan sudah merasakan keuntungan sebagai petani cabai.
Muslimin yang merupakan Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Adolang Dhua, saat ini menggeluti profesi tersebut. Ia menyampaikan bahwa menjadi Petani Cabai sangat menjanjikan yang dimana pemilik bisa panen setiap minggu.
Bibit cabai yang ia gunakan salo dua karena dianggap lebih bagus. Ia menjelaskan bahwa proses pembibitan memerlukan waktu 1 bulan, kemudian dipindahkan ke lahan dan menunggu waktu 3 bulan untuk panen.
Setelah itu, pemilik bisa panen setiap minggu jika melihat kondisi cabai yang dihasilkan memungkinkan untuk dipanen.
Ia juga menyampaikan bahwa tanaman tersebut bisa bertahan selama 2 tahun dengan bantuan perawatan berupa menjaga kebersihan lahan dan pemberian obat secara teratur ketika mulai panen.
Buah dari hasil bibit cabai salo dua bisa bertahan selama dua minggu setelah panen sehingga cabai yang dihasilkan bisa di kirim ke luar daerah.
“Pemerintah Desa Adolong Dhua akan berupaya meningkatkan kualitas petani muda, kami bagian dari pemerintah desa mendorong kemajuan petani yang ada di Desa Adolang Dhua,” ucap Muslimin saat ditemui awak media di kebun miliknya, Rabu (2/4/25).
Ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Majene khususnya Dinas Pertanian bisa memperhatikan petani cabai yang ada di Desa Adolang Dhua, karena profesi tersebut termasuk program ketahanan pangan yang dicanangkan Preside RI, H. Prabowo Subianto.
(Hilmi Ibnu Bahrun)