Bogor, penanews.net _ Jawa Barat. Dalam rangka menjaga kenyamanan, kerukunan, dan keharmonisan antara masyarakat dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Serka Suherman, anggota Koramil 0612-19/Rumpin, melaksanakan kegiatan komunikasi sosial (komsos) di Desa Rumpin, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. (28/4).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat serta meningkatkan kesadaran bersama dalam menjaga stabilitas keamanan lingkungan. Serka Suherman secara langsung berinteraksi dengan warga, menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya menjaga persatuan dan hidup berdampingan dengan damai.
Dalam sambutannya, Serka Suherman menegaskan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat tidak hanya sebagai pelindung keamanan, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun kehidupan sosial yang lebih baik. “Melalui komunikasi yang baik, kita dapat mencegah potensi konflik dan memperkuat solidaritas sosial di tingkat desa,” ujarnya.
Masyarakat Desa Rumpin memberikan respon positif terhadap pelaksanaan komsos tersebut. Warga merasa senang dan berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara rutin. Salah satu warga, Juhana (45), menyampaikan bahwa keberadaan TNI di tengah masyarakat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga desa.
Danramil 0612-19/Rumpin, Kapten Inf Mulyadi, menuturkan bahwa komsos merupakan bagian penting dari program pembinaan teritorial. “Dengan pendekatan persuasif dan humanis, kami berharap hubungan yang harmonis antara TNI dan masyarakat dapat terus terjaga dan semakin kuat,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Koramil 0612-19/Rumpin berharap terwujudnya desa yang aman, harmonis, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban wilayahnya. Upaya ini juga menjadi contoh bagi wilayah lain dalam membangun sinergi yang positif antara aparat dan masyarakat.
Kegiatan komsos yang dilakukan di Desa Rumpin ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, sejalan dengan tugas pokok TNI dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
(Boim)