Hey Manusia, Kamu Itu Siapa?

Oleh : Marra Narayan

Sepertinya mudah untuk menyalahkan seesuatu tanpa alasan kepada mereka yang hanya kebetulan lewat. Jikalau hantu bisa berkata untuk setiap orang yang menyalahkan keberadaannya, apa yang akan dia katakan? Salahkah mereka untuk berada di dunia ini? Pernahkah anda memikirkan sakitnya menjadi hantu yang selalu ditakuti dan dijauhi?

Jangankan hantu, makhluk hidup lainnya pun seringkali menjadi korbannya. Pernahkah anda mendengar perkataan seperti “karena kucing hidupku menderita” atau hal lain seperti itu? Sudah terlalu sering diriku mendengarnya, hampir setiap hari seorang yang kukenal mengatakannya berkali-kali tanpa mengenal rasa lelah. Mungkin mendengarkan memang lebih menguras tenaga daripada berbicara. Sebenci itukah anda terhadap sesuatu sampai membuat dirimu rela menyerahkan semua beban yang kau tanggung oleh kesalahanmu sendiri pada mereka?

Apakah fakta dari mereka bukanlah manusia membuatmu berpikir kalau itu adalah hal yang normal untuk dilakukan? Untuk apa memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi kalau anda tetap dapat melakukan hal keji terhadap mereka yang mungkin bisa dianggap lebih manusia daripada manusia itu sendiri. Atau mungkin seharusnya dirimulah yang sebenarnya pantas untuk dikorbankan sebagai perwakilan dari pihak manusia pada mereka yang rela berkorban demi mempertahankan keegoisanmu yang tak pernah terbatas itu.

Ini membuatku berpikir, apakah sebenarnya yang mereka anggap sebagai monster adalah manusia itu sendiri? Lebih kejam, lebih sadis, lebih licik, tidak ingin disalahkan, mau menang sendiri, hanya terlihat seram jika mereka berani melepas topeng kebaikan yang selalu dipakainya itu. Apakah yang dianggap manusiawi adalah mereka yang hanya mengerti kepada sesama manusia? Kalau manusia memang seperti itu bukankah berarti dikatakan seperti binatang merupakan sebuah pujian karena telah berani melawan kaumnya sendiri? Dasar anjing kamu selalu setia mengikutiku kemanapun diriku pergi.

Bandung, 03 April 2021

marra3330.jpg

Marra Narayan

ilustrasi : Pixabay.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *