Bubur Ayam Diaduk VS Tidak Diaduk

Penyajian bubur ayam dengan toping warna-warni dapat memberikan estetika, bubur yang tidak diaduk dapat menyajikan penampilan yang menarik karena terdapat kombinasi warna dari makanan itu sendiri seperti warna kuning, merah, hijau dan coklat dengan porsi yang pas, dan kalau makanan indah dalam segi penyajian bisa membuat kita berfikir makanan tersebut menjadi lebih enak, tentunya berbeda dengan penampilan bubur yang diaduk dari segi tampilannya tidak karuan

Dilihat dari segi sejarahnya ternyata fungsi bubur itu justru biar mudah dimakan, makanan yang satu ini pertama kali muncul di china sekitar seribu tahun yang lalu pada zaman Dinasty Zhou, yang awalnya diberikan pada bayi dan orang sakit dengan tujuan biar mudah dimakan dan kemudian menjadi makanan utama, pada intinya bubur adalah jenis makanan yang mudah di telan dan tanpa repot mengunyah

Sebenarnya bubur itu paling bagus disantap di pagi hari, karena bisa membantu pencernaan menjadi hangat dan meningkatkan sirkulasi darah di badan kita

Menurut studi gabungan makanan dengan estetika terbukti akan meningkatkan selera makan tiga puluh persen dibandingkan dengan makanan yang disajikan secara abstrak di samping itu kita bisa mengetahui karakter seseorang berdasarkan cara dia memakan bubur, kalau seseorang memakan bubur dengan cara diaduk, berarti orang tersebut merupakan tipe orang yang mandiri, pekerja keras, rajin dan rendah hati dan tipe orang yang memakan bubur dengan cara yang tidak diaduk, bisa jadi karakter seseorang tersebut termasuk orang yang sombong, pemalas dan juga beban keluarga

 

jadi…kalian termasuk team yang mana ?
bubur diaduk atau tidak diaduk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *